Kamis, 19 April 2012

UTS Komputasi Teknik 2012


UTS KOMPUTASI TEKNIK – TAKE HOME
Mach Novviali 0806338361

Blog kali ini akan membahas tentang aliran kecepatan di atas pelat datar di mana merupakan UTS take home mata kuliah Komputasi Teknik 2012.
----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  --
No. 1
Secara numerik tentukan fungsi profil kecepatan aliran laminar pada setiap jarak X dari ujung pelat bagian depan (aliran hulu). Bandingkan dengan hasil analitis. Jelaskan jawaban saudara
U∞ ----->
--------->
--------->
____________________________________________________
--------> X
 No. 2
Untuk Soal no 1. Tentukan, secara numerik, hambatan pelat tersebut. Bandingkan dengan hasil analitis. Jelaskan jawaban saudara
No.3
Jika bagian bawah pelat (soal no 1) diberikan fluks panas, tentukan, secara numerik, fungsi profil temperatur pada lapisan batas termal. Bandingkan dengan hasil analitis. Jelaskan jawaban saudara
No. 4
Tentukan , secara numerik, koefisien perpindahan panas konveksi untuk soal no. 3. Bandingkan dengan hasil analitis. Jelaskan jawaban saudara

----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  --
Jawaban
----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  --

No. 1
Untuk menjawab soal no. 1, diperlukan software CFDSOF untuk membantu menentukan profil kecepatan aliran laminar pada setiap jarak x di atas pelat datar.
Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan pada CFDSOF :
1.      Open CFDSOF à Alokasi Memori
2.      Bangun Domain dan tentukan jumlah cell




3.      Definisikan setiap cell yang ada


-          2 buah inlet pada cell sisi paling kiri dan paling kanan. Inlet 1 pada sisi kiri dan inlet 2 pada sisi kanan
-          1 wall pada cell sisi paling bawah

Inlet 1 merupakan kecepatan, nilai U = 0,01
Inlet 2 merupakan tekanan P = 0


-          pendefinisian koefisien fisik dan sepadan

setelah itu lakukan iterasi sampai menemui nilai konvergensi


Untuk melihat profil kecepatan laminar di atas pelat datar pada setiap jarak x, simulasikan profil kecepatan di sepanjang sumbu x sehingga kita dapat melihat profilnya.
-          Profil kecepatan pada sumbu x (profil kecepatan U)

-     Nilai kecepatan justru semakin mengecil pada sumbu-x dari atas hingga mendekati permukaan dasar pelat. Hal ini disebabkan karena adanya tegangan geser pada permukaan yang bersentuhan langsung dengan plat datar sehingga kecepatan (velocity) fluida yang menempel pelat adalah 0. Terlihat pada gambar zoom-in dari profil kecepatan U :


-       nilai dari kecepatan yang semakin kecil dan menjadi 0 pada dasar yang bersentuhan langsung dengan plat juga dapat terlihat dari hasil simulasi Velocity-U terhadap vektornya

**Nilai vektor kecepatan semakin kecil jika semakin menju ke dasar plat.
Agar lebih valid kita dapat membuktikannya melalui dua hal, yakni nilai plot grafik kecepatan serta nilai alfa pada tiap node sepanjang plat sejajar tersebut
**nilai plot grafik kecepatan pada node ke 5

Dan untuk nilai alfa tiap node sepanjang sumbu x yang di bagi ke dalam 50 cell aksis-x dan 20 cell aksis-y :





 
- Buat Visual Basic

dari hasil display nilai alfa untuk tiap node tersebut dapat dilihat bahwa pada node 1 dan 2 pada sumbu y nilai tidak ditulis karena nilainya sangat kecil dan 0. setelah kita mendapatkan hasil analisa secara simulasi, maka selamjutnya saya akan mencoba mendapatkan hasil secara numerik.
Disini saya akan mencoba meggunakan excel dan visual basic untuk mendapatkan fungsi kecepatan sumbu x secara numeric dengan menggunakan kodingan visual basic seperti di bawah ini.



 
Di mana x adalah jumlah node pada aksis y yang berjumlah 20 cell dan y adalah nilai dari tiap node tersebut yang diambil dari nilai alfa. pada pencarian fungsi kecepatan ini saya akan mengambil satu contoh di titik x=50. dimana nilai alfa terhadap aksis y di node x=50 adalah :

Dan setelah dilakukan perhitungan didapatkan fungsi persamaan  serta grafik untuk kecepatan Velocity-U



----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  --

NO 2

Untuk menjawab persoalan soal no. 2 cara menjawabnya berdasarkan nomer satu, hanya saja yang dilihat pada soal ini adalah hambatan plat datar tersebut. jadi secara simulasi yang kita lihat adalah sheer strees X-direction

hasil simulasi tegangan permukaan

Dapat dilihat pada gambar diatas bahwa nilai tegangan permukaan yang menyebabkan adanya gesekan permukaan hanya terjadi sepanjang permukaan plat datar. dimana jika kita zoom gambarnya pada permukaan plat.

nilai tegangan permukaan terbesar terdapat pada bagian bawah atau permukaan atas plat datar. dimana nilai terbesar berada pada axis x diawal. hal ini disebabkan saat adanya aliran masuk plat datar tersebut, maka aliran yang awalnya tenang dan tidak memiliki hambatan apapun mendadak terhalangi dan media alirnya menjadi sempit, karena itulah nilai hambatan di awal plat datar (x mendekati 0) memiliki nilai terbesar. dan hal ini terlihat pada gambar diatas.
dan dari hasil simulasi tersebut kita dapat memperoleh nilai tegangan permukaan serta gesekannya
terlihat pada gambar diatas bahwa nilai dari normal force terhadap X-Direction adalah 0.000E-1, Y-Direction -1.625E+00
sementara itu untuk tegangan permukaan pada X-Direction adalah 3.678E-01

----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  --

NO.3

Pada soal kali ini plat datar tersbut pada bagian bawahnya diberikan fluks panas. Untuk menyelesaikan persoalan ini maka kita perlu melakukan simulasi terlebih dahulu dengan menggunakan CFDSOF.
Secara bentuk fisik domain dari komputasi ini adalah sama, adapun perubahan adalah pada bagian bawah kita memberika definisi baru yaitu W1, dimana W1 ini nantinya akan berfungsi sebagai sumber fluks panas tersebut. sementara W2 sebagai wall konduktif.

pendefinisian ulang wall

** terlihat pada bagian bawah sekarang sudah terdapat W2.
Selanjutnya kita akan memasukan nilai dari fluks kalor yang diberikan oleh W1 tersebut, sementara W2 sebagai wall konduktif.
Kondisi sempadan yang bekerja pada sistem pun harus kita definisikan ulang. dimana hitung temperatur, Ks fluks panas, pindah panas eksternal, wal konduktif serta konveksi wal konduktif diaktifkan




fluks panas yang diberikan adalah 1000W/m2 dihasilkan oleh w1
dengan fungsi inlet I-1 sebagai velocity dengan nilai kecepatan Velocity-U 0.001m/s  dan I-2 sebagai tekanan dengan nilai 0.

Kemudian seperti biasa iterasi dilakukan sampai mendapatkan nilai konvergen

setelah nilai konvergen didapat, selanjutnya kita akan menampilkan hasil simulasi berupa temperatur



Nilai temperatur pada gambar diatas dapat dilihat nilai tertinggi berada pada bagian bawah dimana perambatannya terus menuju atas (aksis y) dengan nilai yang semakin berkurang.

**berikut ini adalah nilai alfa untuk tiap node dari cell untuk nilai temperaturnya :









Dengan menggunakan program Visual basic seperti nomer satu, kita akan mendapatkan Fungsi temperatur dan plot dari grafiknya. dipilih x=2 sebagai contohnya
X (Titik)
Y (Temperatur)
1
399
2
399
3
275
4
273
5
273
6
273
7
273
8
273
9
273
10
273
11
273
12
273
13
273
14
273
15
273
16
273
17
273
18
273
19
273
20
273
dan hasil simulasi fluks kalornya


----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  ----------------  --

No. 4
Sama seperti nomor 3, hanya saja untuk nomor 4 ini dilihat dari nilai heat transfer koefisiennya.

Hasil simulasi dari heat transfer koefisien:

 

Nilai dari heat transfer koefisien adalah nilai yang menjadi tolak ukur dari kemampuan suatu sistem melakukan transfer panas dan heat transfer koefisien berbanding lurus nilainya dengan temperatur pada sistem tersebut. terlihat pada gambar bahwa heat transfer koefisien memiliiki nilai tertinggi pada sisi bawah plat. dengan nilai semakin keatas semakin menurun

**Berikut adalah nilai alfa untuk tiap node sepanjang sistem :
 



 




















Selanjutnya kita akan mencari nilai numerik untuk mendapatkan fungsi heat transfer koefisien dengan menggunakan Visual Basic. dengan menggunakan kodingan yang sama serta program seperti nomer 1 dan menggunakan nilai alfa yang ada. saya memilih menggunakan node x=2

X (Titik)
Y (Heat transfer Koef)
1
0
2
6.66
3
0
4
0
5

6
0
7
0
8
0
9
0
10
0
11
0
12
0
13
0
14
0
15
0
16
0
17
0
18
0
19
0
20
0

**dengan grafik dan nilai fungsi heat transfer koefisien adalah

Analisis :
Kasus Heat Transfer ini terdapat nilai dan persebaran yang aneh serta tidak merata. Kemungkinan besar terjadi karena adanya aliran udara yang dari inlet 1. Nilai heat transfer koefisien menurut data yang didapat memiliki nilai yang sangat kecil dan hampir 0. Hal ini juga dikarenakan kemampuan fluida dalam sistem untuk melakukan transfer panas cenderung semakin mengecil.